AKUNTANASI – Kali ini kita akan membahas tentang biaya variable atau variable cost, merupakan salah satu biaya utama yang harus dikeluarkan setiap perusahaan atau pebisnis untuk meraih keuntungan.
Kenapa biaya variabel harus dikeluarkan? Karena biaya ini berkaitan langsung dengan aktivitas produksi sebuah perusahaan manufaktur, ataupun pengecer untuk membeli barang guna dijual kembali, atau biaya pengiriman / pendistribusian barang.
Untuk lebih jelasnya langsung kita menuju bahasan mengenai apa itu biaya variable berikut.
Pengertian Biaya Variabel
Biaya variable adalah biaya yang berubah-ubah nominalnya tergantung aktivitas produksi dan penjualan perusahaan, jumlahnya bisa naik jika produksi meningkat, dan turun apabila produksi menurun pula.
Sebagai contoh, pembelian bahan baku yang bervariasi tergantung kebutuhan untuk produksi. Dimana pabrik akan membeli lebih banyak bahan baku jika permintaan produk meningkat, hasilnya variabel cost meningkat pula untuk membeli lebih banyak bahan baku untuk memenuhi melonjaknya permintaan akan produk. Sebaliknya, jika permintaan akan produk menurun, maka perusahaan akan mengurangi pembelian bahan baku, hasilnya menurun pula variabel cost.
Berbeda dengan biaya tetap (Fixed Cost) yang jumlah konstan tidak terpengaruh apapun oleh aktivitas produksi. Jumlahnya tidka berubah-rubah selama waktu tertentu, contohnya adalah biaya sewa.
Biaya Variabel Digunakan Untuk?
Membeli Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan dasar untuk menciptakan sebuah produk, semisal pabrik roti maka memerlukan bahan baku seperti ragi, mentega, tepung terigu, garam, susu, dan gula. Jika produksi meningkat maka pembelian bahan-bahan itu meningkat pula.
Membeli Bahan Kemasan
Bahan kemasan untuk mengemas produk, tentu saja jikalau produksi meningkat karena permintaan melonjak maka perusahaan akan mengeluarkan biaya lebih untuk membelinya. Jadi bahan kemasan termasuk barang yang dibeli dengan biaya variabel.
Biaya Pengiriman
Tentu semua produk jadi harus dikirim kepada konsumen, oleh karena itu biaya pengiriman akan meningkat jika penjualan meningkat, akan ada banyak lokasi yang harus dikirim dan bisa berulang-kali, yakni mengantarkan produk dari satu lokasi dan lokasi lainnya. Biaya pengiriman ini ditanggung oleh biaya variabel perusahaan. Biaya pengiriman harus dikeluarkan sebagai pendistribusian barang / produk kepada konsumen. Sehingga jumlahnya tentu saja bervariasi menurut permintaan.
Contoh Perhitungan Biaya Variabel
Sekarang kita masuk ke bagian contoh menghitung biaya variabel, yakni dengan menghitung biaya per unit. Misalkan sebuah pabrik roti, mendapat pesanan 1.000 roti.
Perusahaan harus memperkirakan total biaya variable yang harus mereka keluarkan guna memproduksi 1.000 roti. Adapun untuk menghitung biaya variabel untuk itu dengan menggunakan angka-angka berikut.
- Biaya bahan langsung (ragi, mentega, tepung terigu, garam, susu dan gula) per unit: Rp 8.000
- Biaya tenaga kerja langsung (tenaga kerja tambahn) per unit: Rp 3.000
- Biaya tetap (overhead) per unit: Rp 2.000
Dari angka-angka diatas maka kita dapati biaya produksi satu unit adalah sebagai berikut.
Rp 8.000 + Rp 3.000 + Rp 2.000 = Rp 13.000
Kemudian untuk menghitung total biaya variabel, maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
Total kuantitas output x Biaya variabel per unit = Total biaya variabel
1.000 (roti) x Rp 13.000 = Rp 13.000.000
Maka perusahaan harus menyiapkan uang sebesar Rp 13.000.000 untuk pembelian bahan dasar, tenaga kerja dan biaya tetap guna memproduksi 1.000 roti.
Kuantitas | Biaya bahan langsung | Biaya tenaga kerja langsung | Total Tetap Per unit |
---|---|---|---|
0 roti | Rp 0 | Rp 0 | Rp 0 |
1 roti | Rp 8.000 | Rp 3.000 | Rp 2.000 |
100 roti | Rp 800.000 | Rp 300.000 | Rp 200.000 |
800 roti | Rp 6.400.000 | Rp 2.400.000 | Rp 1.600.000 |
1.000 roti | Rp 8.000.000 | Rp 3.000.000 | Rp 2.000.000 |
Total Biaya Variabel | Rp 13.000.000 |
Apa Manfaat Analisis Biaya Variabel?
Seperti yang telah kita bahas tentang arti, contoh, dan rumus Biaya Variabel, mari kita bahas bagaimana Analisis Biaya Variabel membantu bisnis dalam berbagai cara mulai dari mengurangi Biaya Variabel dan membuat keputusan berdasarkan data hingga menyempurnakan strategi penetapan harga mereka.
1. Mengurangi Biaya Produksi
Biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Meskipun biaya tetapnya tetap sama, biaya variabel meningkat seiring dengan peningkatan volume produksi. Menganalisis Biaya Variabel dapat membantu perusahaan menemukan cara untuk menguranginya. Pengurangan Biaya Variabel berarti biaya variabel dan biaya produksi yang lebih rendah.
2. Hindari Penetapan Harga yang Rendah
Apabila harga produk sebenarnya jauh di bawah nilai nominal produk, maka dikatakan underpriced. Suatu produk mungkin diberi harga terlalu rendah karena berbagai alasan seperti persaingan pasar, peningkatan biaya material, atau mungkin karena keputusan yang disengaja. Menganalisis Biaya Variabel memungkinkan perusahaan menangani situasi seperti itu secara efektif.
3. Identifikasi Break Even Point
Break even point (titik impas) adalah keadaan selama proses produksi dimana biaya produksi dan pendapatan menjadi sama. Dengan kata lain, perusahaan menanggung seluruh biaya produksi. Memahami break even point memungkinkan bisnis memperkirakan profitabilitas di masa depan, menetapkan target pendapatan, dan membuat keputusan yang tepat untuk memenuhinya.
4. Lacak Kemajuan
Analisis Biaya Variabel merupakan cara efektif untuk membandingkan biaya produksi yang ditargetkan perusahaan dengan biaya sebenarnya untuk memastikan efektivitas strategi bisnis. Perbandingan seperti itu dapat membantu mengidentifikasi kesenjangan dalam memenuhi target yang diinginkan dan mengambil tindakan tepat waktu untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
5. Menyempurnakan Strategi Penetapan Harga
Analisis biaya variabel memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang struktur biaya perusahaan. Oleh karena itu, para pengambil keputusan dapat menyempurnakan strategi penetapan harga dan mengadopsi model penetapan harga terbaik seperti penetapan harga berbasis nilai, penetapan harga kompetitif, penetapan harga dinamis, dll. Strategi penetapan harga yang terencana dan terstruktur dengan baik berkontribusi terhadap kesehatan keuangan perusahaan secara keseluruhan. organisasi.
Perbedaan Antara Biaya Tetap & Biaya Variabel
Berikut perbedaan tabel antara Biaya Tetap dan Biaya Variabel:
Biaya tetap | Biaya variabel | |
Arti | Biaya Tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun outputnya berubah. | Biaya Variabel adalah biaya yang berubah sebanding dengan perubahan output. |
Karakter | Biaya tetap tetap sama selama beberapa waktu, meskipun aktivitas produksi dihentikan. | Biaya variabel berubah seiring dengan perubahan output |
Contoh | – Gaji (selain gaji pekerja paruh waktu) – Penyusutan aset tetap – Pajak properti |
– Gaji pekerja paruh waktu – Komisi penjualan kepada mitra – Biaya kartu kredit |
Arti Alternatif | Dikenal juga dengan nama lain seperti Biaya Overhead, dan Biaya Periode. | Biaya variabel juga dikenal dengan nama lain seperti Biaya Utama dan Biaya Langsung. |
Tip untuk Mengurangi Biaya Variabel
Bisnis dapat menerapkan serangkaian langkah untuk mengurangi Biaya Variabel dan mendapatkan efisiensi biaya. Berikut beberapa tip & triknya:
1. Mengotomatiskan Tugas
Cara termudah untuk mengurangi Biaya Variabel adalah dengan menerapkan otomatisasi. Bisnis modern memanfaatkan robotika dan teknologi untuk mempercepat proses produksi, meminimalkan kesalahan manusia, dan menurunkan Biaya Variabel.
2. Adopsi Teknologi
Bisnis dapat menurunkan Biaya Variabel dengan menerapkan pendekatan transformatif dalam proses produksinya. Perusahaan dapat mengadopsi teknologi & inovasi baru seperti otomatisasi, Cloud ERP, dan perangkat Internet of Things (IoT).
3. Mengurangi Biaya Pengadaan
Cara lain untuk mengurangi Biaya Variabel adalah dengan bernegosiasi dengan vendor Anda dan meminta harga yang wajar, atau mencari pengganti yang lebih murah. Mengurangi biaya pengadaan pada akhirnya akan menurunkan biaya produksi dan meningkatkan margin keuntungan.
4. Kontrol Inventaris yang Lebih Baik
Bisnis dapat menerapkan sistem manajemen inventaris untuk menurunkan biaya inventaris mereka. Kontrol inventaris yang ketat membantu membebaskan modal mereka dari keterikatan, meminimalkan pemborosan inventaris, dan mengurangi jumlah kehabisan stok dan kelebihan stok.
5. Pelatihan Karyawan
Menyelenggarakan sesi pelatihan karyawan secara berkala sangat penting untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan mengurangi kesalahan manusia. Pelatihan memberdayakan karyawan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, sehingga mengurangi biaya keuangan dan waktu.
Baca juga manajemen keuangan perusahaan untuk mengetahui manfaatnya.
Kesimpulan
Menentukan biaya variabel memungkinkan bisnis anda untuk membandingkan biaya pabrik aktual dengan biaya yang dianggarkan sebelumnya oleh perusahaan.
Dari sini anda bisa meninjau apakah terjadi keseimbangan antara strategi pemasaran dan keuntungan.
Dan anda bisa melakukan analisis intensif mengenai penggunaan dana, penetapan harga dan strategi penjualan produk.
Semoga artikel tentang pengertian biaya variabel, contoh, manfaat, cara menghitungnya, cara mengurangi biaya variabel dan penggunaannya bermanfaat.
Silahkan beritahukan kepada kerabat, teman dan keluarga mengenai posting ini siapa tahu mereka membutuhkannya.
Seperti biasa sampai jumpa lagi di posting-posting dai blog Om Nagib berikutnya berikutnya di masa depan.