spot_img

Pengertian Apa Itu Break Even Point, Rumus Dan Cara Menghitung BEP

PERBANKAN – Break even point atau titik impas merupakan biaya-biaya bisnis yang dibagi dengan harga-harga penjualan, dan hasil pembagian itu menampilkan jumlah penjualan yang dibutuhkan bagi bisnis anda agar mencapai tahap balik modal atau titik impas.

Ada dua formula utama dari break even point, satu formula menghitung nilai penjualan (pendapatan) yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas (balik modal), sedangkan formula satunya menghitung jumlah unit penjualan yang dibutuhkan mencapai balik modal.

Apa Itu Pengertian Break Even Point?

Break even point adalah keadaan dimana jumlah total penjualan sama dengan jumlah pengeluaran, atau lazim disebut balik modal.

Break even point (BEP) merupakan sebuah analisa perhitungan yang menentukan jumlah unit atau jumlah penjualan yang dibutuhkan untuk menutupi biaya pengeluaran bisnis anda.

Jika pendapatan atau usaha penjualan anda sudah mencapai break even point itu artinya perusahaan / bisnis anda tidak merugi dan tidak juga meraih untung, artinya semua pengeluaran bisnis sudah terbayarkan / terlunasi atau sudah berhasil balik modal.

Setelah mencapai break even point, maka penjualan selanjutnya oleh bisnis anda akan tercatat sebagai keuntungan (profit).

Sederhananya, break even point membantu bisnis memahami jumlah unit penjualan atau pendapatan yang dibutuhkan agar mencapai tahap meraih keuntungan.

Dan bagi seorang investor, mereka bisa memanfaatkan analisa break even point ini untuk berinvestasi terhadap sebuah bisnis, karena dari titik ini anda bisa mendapatkan tinjauan tepat bagaimana bisnis berpeluang mendapat berapa besar keuntungan yang didapat.

Manfaat Break Even Point

Break even point merupakan analisa yang bagus untuk digunakan bagi anda yang baru ingin memulai bisnis, karena dari situ anda bisa cepat mengetahui kapan mulai meraih keuntungan dengan giat.

Selain itu, dengan break even point memberi anda informasi untuk mengatur strategi pemberian harga.

Sebagai tambahan bahwa analisa break even point adalah starting point bagus untuk membuat produk baru, khususnya untuk menetapkan biaya yang ekstensif. Contohnya setiap kali anda membuat prakiraan bisnis anda seperti kanal penjualan baru atau mengganti mode distribusi bisnis anda, keadaan ini membuat pengeluaran bisnis bisa berubah secara sangat dramatis, oleh karenanya sangat tepat untuk melakukan analisas break even point pada kondisi seperti ini.

Faktor Penting Untuk Menghitung Break Even Point (BEP)

Ada sejumlah faktor yang digunakan untuk menghitung BEP, yakni:

Biaya Tetap

Biaya tetap adalah pengeluaran yang nominalnya tetap (konstan) yang dibayarkan dalam periode tertentu, terlepas berapapun produk yang bisnis anda produksi atau berapapun penjualan yang dicapai, nominal biaya tetap tetap sama.

Contohnya biaya perawatan, utilitas, perlengkapan, gaji karyawan tetap, asuransi, sewa properti dan lainnya.

Biaya tetap atau fixed cost disebut juga sebagai overhead cost.

Biaya Variabel

Berbeda dengan biaya tetap, pada biaya variabel anda akan mendapati fluktuasi pengeluaran karena biaya yang satu ini erat kaitannya dengan aktivitas produksi dan penjualan yang dilakukan perusahaan anda.

Yang termasuk dalam biaya variabel adalah biaya pembelian bahan mentah (dasar), pengepakan, pengiriman dan pegawai tambahan jika produksi tinggi.

Biaya variabel ini merupakan biaya langsung untuk produksi dan penjualan.

Margin Kontribusi

Margin kontribusi adalah keuntungan yang diperoleh bisnis anda atas penjualan produk. Margin kontribusi dihitung dari harga penjualan produk atau jas dikurangi dengan biaya variabel.

Harga Jual Per Unit

Harga jual per unit merupakan harga yang kamu tetapkan atas produk yang anda jual. Dengan ini, anda dapat sepenuhnya memahami bahwa menaikan maupun menurunkan harga produk dapat mempengaruhi titik impas atau break even point.

2 Rumus Break Even Point (BEP)

Ada dua jenis rumus break even point. Satu rumus menghitung berdasarkan jumlah unit (kuantitas unit) yang harus dijual untuk mencapai BEP. Sedangkan rumus yang kedua adalah jumlah pendapatan yang harus didapatkan untuk mencapai BEP.

1. Rumus menghitung BEP berdasarkan unit penjualan

BEP = Total biaya tetap / (Harga jual per unit – Biaya variabel per unit)

2. Rumus menghitung BEP berdasarkan nilai penjualan (jumalh rupiah)

BEP = Total biaya tetap / (Harga per unit – Biaya variabel per unit) x Harga per unit

Contoh Menghitung Penjualan Untuk Mencapai Break Even Point

Semisal bisnis anda meluncurkan sebuah produk pakaian kemeja dan ingin tahu berapa unit yang anda harus jual atau berapa rupiah anda harus dapatkan untuk mencapai BEP.

Semisal modal anda membuat kemeja adalah Rp 80 juta, dan biaya variable per kemeja adalah Rp 8 ribu, dan harga penjualan adalah Rp 18 ribu. Dari data biaya modal itu maka untuk menghitung BEP adalah sebagai berikut (dengan menggunakan unit dan rupiah).

Jika menggunakan rumus BEP untuk mencari tahu berapa unit produk harus dijual untuk mencapai BEP:

= 80.000.000 / 18.000 – 8.000

= 80.000.000 / 10.000

= 8.000

Artinya bisnis anda harus menjual sebanyak 4.546 unit dengan harga penjualan Rp 18.000 untuk mencapai break even point. Setelah itu setiap penjualan yang bisnis anda dapati terhitung sebagai untung.

Jika menggunakan BEP untuk mencari tahu berapa rupiah untuk mencapai BEP:

= 80.000.000 / (18.000 – 8.000) x 18.000

= 80.000.000 / 10.000 x 18.000

= 8.000 x 18.000

= Rp 144.000.000

Dari hasil ini jelas sekali bahwa untuk mencapai BEP berdasarkan nilai penjualan / pendapatan rupiah maka bisnis anda harus meraih penjualan sebesar Rp 144.000.000.

Mudah sekali bukan mengitung berapa unit penjualan maupun rupiah yang harus diraih agar mencapai break even point. Nah saya rasa kini anda lebih percaya diri untuk mengelola bisnis anda setelah sepenuhnya memahami BEP. Ada pertanyaan lain? Silahkan anda utarakan di area komentar sekarang juga.

Itulah seluruh informasi untuk anda mengenai pengertian apa itu break even point (BEP) atau titik impas, faktor untuk menghitungnya dan rumus menghitungnya. Semoga bermanfaat. Silahkan beritahukan kepada kerabat, teman dan keluarga tentang posting ini siapa tahu mereka membutuhkannya. Karena berbagi itu indah sekali membantu siapapun yang membutuhkan informasi yang anda sudah ketahui. Dan saya berharap anda bisa lebih memahami mengenai BEP setelah membaca posting ini. Sampai jumpa lagi di posting-posting saya berikutnya seputar topik bisnis dan ekonomi dari blog Om Nagib di masa depan.

Ikuti Kami Di X dan Facebook!

Tagar Artikel

Baca Lagi

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

Terbaru

Advertisementspot_img

Pilihan Editor

Advertisementspot_img

Sorotan